Halaman

Rabu, 07 Desember 2011

Beliau bukanlah seorang ulama, tapi peran dan kontribusinya mendedikasikan hidupnya terhadap Dien al-Islam tidaklah kecil, paling tidak rasa takut yang beliau tanam dihati musuh-musuh agama yang haq ini, Amerika Serikat, yang dengan tegas menjadikan Negri-negri Muslim musuh baginya dan sekutu-sekutunya.
Allahu Akbar......

Banyak diantara kita, kaum Muslimin, mengecam perjuangan yang dilakukan segelintir Muslim lain yang menggunakan cara Bom Jihad !

BOM JIHAD Bukan BOM BUNUH DIRI !!



Terlepas dari hukum fiqih Islam tentang bom jihad ini, apakah halal(boleh) atau haram(dilarang/dosa) *lihat Rujukan*, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka, saya (penulis) tergerak menulis artikel ini setelah menyaksikan tayangan di televisi National Geographic Chanel dengan program tayang CIA CLASSIFIED, untuk mengajak saudara-saudara seiman agar dapat membedakan aksi Bom Jihad dan Bom Bunuh diri. Yang Boleh dan yang tidak boleh dilakukan.
Dalam tayangan tersebut memperlihatkan bagaimana Amerika, dalam ketakutannya, dalam memerangi negeri-negeri Muslim dengan kampanye Perang Global melawan Teroris (who's the real Terorist?), khususnya Afganistan dengan menggelar operasi rahasia serangan Drone Attack, 1 rudal untuk 1 orang target yang diluncurkan dari pesawat siluman tanpa awak yang terbukti memakan korban jiwa dari pihak sipil yang tidak sedikit, namun tidak diakui oleh CIA, badan intelijen Amerika yang melaksanakan operasi ini, hingga dunia menyaksikan kebenaran akan kekejaman dari operasi rahasia CIA ini. Tersebutlah satu nama, Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi atau dikenal Al-Balawi, yang berhasil membuat tentara dan agen intelijen CIA yang berada di Afganistan berada dalam ketakutan.

Al-balawi, seorang dokter, pemuda kelahiran Kuwait pada Desember 1977, hijrah bersama keluarga saat invasi Iraq ke Kuwait dan menetap di Jordan. Beliau menyelesaikan studinya di Turki dan mendapat gelar dokter di Universitas Istambul setelah 6 tahun masa kuliah. juga mendapatkan pelatihan medis dAri Universitas Jordan, rumah sakit Islam yang dikelola Persaudaraan Islam di Jordan. Menikah dengan seorang gadis Turki, Dafinah Bairak, seorang jurnalis dan penerjemah. Bersamanya Al-Balawi dikarunia oleh Allah 2 anak, mereka tinggal di Amman dengan penghasilan yang kecil.
Al-Balawi dikenal sebagai kontributor Al-Hesbah, satu situs internet yang konsisten menyaurakan Jihad, dan diapun memiliki blog jihad yang dikelolanya sendiri. Karena kegiatannya tersebut, Al-Balawi ditangkap petugas keamanan Jordan, lebih dari setahun Sebelum serangannya ke Kamp Champman, pusat operasi CIA di Khost Pakistan.
Petinggi CIA dan Dinas Intelejen Jordan percaya Al-Balawi dapat dirubah dari seorang aktivis jihad menjadi agen intelejen yang loyal kepada CIA(Amerika) dan pemerintah Jordan setelah Dinas Intelejen Jordan berhasil membujuk dan merekrutnya. Dinas Intelejen Jordan adalah sekutu terdekat CIA di Timur Tengah dalam perang yang mereka sebut sbagai Perang melawan Teroris. Setelah beberapa kali informasi dari Al-balawi dianggap telah turut membantu CIA berhasil membunuh beberapa tokoh jihad, diantaranya Imad Mughniyah tokoh senior milisi Hisbullah di Libanon, Abu Musab Al-Zarqowi di Iraq, Al-Balawi mendapat kepercayaan penuh CIA dan Intelejen Jordan.
Hingga satu ketika FOB (Forward Operation Base) Chapman atau kamp Chapman mengundang Al-Balawi ke markas setelah pengakuannya memiliki informasi tentang keberadaan Ayman A-Zawahiri, pemimpin senior Thaliban Afganistan. Tidak kecurigaan dari CIA jika sebenarnya Al-Balawi seorang agen ganda, seperti pengakuan Dafina (isteri Al-Balawi) bahwa suaminya tidak pernah benar-benar bekerja untuk CIA dan pemerintah Jordan sebaliknya dia mendekati CIA untuk melakukan penyusupan ke markas CIA tersebut. Dan, BOOOOOOM...... Al-Balawi meledakkan bom yang telah dipasangkan ke badannya setelah masuk markas dan berada didekat kepala agen CIA di kamp Chapman, ledakan itu membunuh 7 agen CIA, 1 agen Intelejen Jordan, sopir yang menjemputnya dan 6 orang lainnya terluka.
Subhanallah, yang telah menanamkan keberanian di hati seorang Al-Balawi, Innalillah wa inna ilaihi rooji'un...... Syahidnya Al-Balawi tidak sia-sia, karena aksi ISYTISHADnya itu kejahatan perang Amerika terbongkar, walau serangan itu tidak membuat Amerika hengkang dari bumi Muslimin tapi cukup menebar ketakutan (irhab) dihati para pemimpin Raja Teror Dunia, Amerika, dan mereka dipaksa mengubah setrategi baru dalam perang ini.
Allahu Akbar.....
Allahu Akbar ....
Allahu Akbar ....

Dalam video yang berisi testimoninya yang muncul setelah serangan tersebut bahwa yang dilakukannya itu sebagai balasan atas serangan Amerika ke negeri-negeri Muslim dan balasan atas meninggalnya pemimpin senior Thaliban Pakistan, Baitullah Mehsud, akibat serangan Drone Amerika.
Diketahui pula dari isteri Al-Balawi, Dafina Bairak, bahwa suaminya tersebut memiliki keinginan masuk ke daerah konflik (Afganistan), karena merasa malu belum bisa melakukan apa yang menjadi subyek tulisan-tulisanya, jihad yang sesungguhnya.
Dan Dafina Bairak mengaku sangat bangga suaminya meninggal sebagai Syuhada.
Allahummagfir Al-Balawi.......
Wallahu a'lam

Penulis : Is Di



Rujukan:
http://www.mui.or.id/mui_in/fatwa.php?id=148

Http://situswahab.wordpress.com/2011/04/17/hukum-bom-bunuh-diri-menurut-islam/

Http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/11/27978/Syariah/Hukum_Bom_Bunuh_Diri.html

Sumber :
Http://en.m.wikipedia.org/wiki/Humam_Khalil_Abu-Mulal_al-Balawi

Http://en.m.wikipedia.org/wiki/Camp_Chapman_attack

National Geographic Chanel : CIA Classified : Drone Attack

Tidak ada komentar:

Posting Komentar