Halaman

Senin, 19 Desember 2011

Khabar / Liberalisme Bahaya Laten - laporan dari Trawas, Insists Network Annual Gathering 2011

*Senin, 19 Desember 2011*
*Liberalisme Bahaya Laten * *Mohammad Akbar

Resistensi umat Islam sudah sangat tinggi.*
TRAWAS — Paham liberal agama, yang mengotori pemikiran Islam dinilai sebagai bahaya laten yang sangat membahayakan umat. Paham ini terus
merangsek akidah umat dan menjamur hingga ke tingkat perguruan tinggi.

“Strategi paham liberal ini adalah mendekonstruksi konsep Islam yang sudah
mapan untuk disejajarkan dengan (konsep pemikiran) Barat,” kata Direktur
Institute for the Study of Islamic Thought and Ci vilizations (Insists), Dr
Hamid Fahmy Zarkasyi, pada pertemuan tahunan Insists Network di Trawas,
Mojokerto, Jawa Timur, Ahad (18/12).



Dalam penilaian Hamid, paham liberal dikategorikan sebagai bahaya laten karena pemikiran semacam ini selalu ada di setiap tempat dan zaman.
“Tetapi, hal ini tidak pernah disadari orang,” ujarnya.

Dalam salah satu artikelnya, Hamid juga menjelaskan bahwa dalam liberalisme
pemi kiran keagamaan ini masalah yang pertama dipersoalkan adalah konsep
Tuhan (teologi), kemudian doktrin atau dogma agama. Setelah itu, paham ini
mempersoalkan dan memisahkan hubungan agama dan politik (sekularisme).

“Akhirnya liberalisme pemikiran keagamaan menjadi berarti sekularisme dan
dipicu oleh gelombang pemi kiran posmodernisme yang menjunjung tinggi pluralisme, persamaan (equality), dan relativisme. Paham ini yang sekarang
dihadapi oleh masya rakat awam dan masyarakat akademik,” tutur Hamid.

Tantangan terbesar justru liberalisme dan sekularisme di sejumlah perguruan
tinggi Islam. “Lang kah yang dilakukan tak hanya sekadar afirmasi, tetapi
perlu usaha legasi, yakni kritik terhadap konsep yang telah ter campur dari
Barat,” kata Hamid.
 *Penguatan jaringan*
Pertemuan tahunan yang digelar di Trawas selama tiga hari, sejak Jumat (16/12) hingga Ahad (18/12), juga tujuan utamanya sebagai penguatan
internal dengan jaringan Insists di pelbagai daerah untuk me redam paham
liberalisme agama. Sebab, resistensi masya rakat terhadap paham liberal
sudah sangat tinggi.

Dasar penilaiannya itu merujuk pada semakin banyaknya mahasiswa yang secara
tegas berbeda pandangan dengan dosen yang menyebarkan paham liberal. Selain
itu, sejak 2004 lebih dari 500 workshop yang dilakukan Insists di pelbagai
kampus dan ormas Islam di seluruh Indonesia.
 Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Persatuan Islam (Persis), Tiar Anwar
Bachtiar, menyatakan perkembangan paham pluralisme dan liberalisme sudah
sangat mengkha watirkan. Persis ikut menjadi target.

Di Persis kondisinya juga begitu dan patut diwaspadai. Memang dibandingkan
ormas lainnya, arus liberal ini tidak masuk secara intensif di kami, kata
Tiar. ed: asep nur zaman

From: satriyo Date: 19/12/2011 11:31 am Disadur oleh Tim Moderator Is-Di dari milis INSISTSNET@YAHOOGROUPS.COM, diposting juga di blog Is-Di http://Islam-Dialog.blogspot.com Terbit di e-buletin Is-Di untuk anggota milis Islam-Dialog@googlegroups.com *Untuk berlangganan kiriman e-buletin ini, kirim email ke ISLAM.DIALOG@YAHOO.COM isi subyek "DAFTAR/SUBSCRIBE/LANGGAN" http://koran.republika.co.id/koran/14/150282/Liberalisme_Bahaya_Laten
 http://republika.pressmart.com/PUBLICATIONS/RP/RP/2011/12/19/ArticleHtmls/Liberalisme-Bahaya-Laten-19122011012018.shtml?Mode=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar